Peresmian Pondok Pesantren Ar Riyadh dan Sekretariat Riyadlul Jannah di Hong Kong: Penguatan Jati Diri Bangsa untuk PMI dan Diaspora Indonesia

Hong Kong, 27 Oktober 2024 – Pondok Pesantren Ar Riyadh bersama dengan Sekretariat Riyadlul Jannah Hong Kong resmi memperluas jangkauannya ke luar negeri dengan mengadakan acara peresmian yang berlangsung di SUP Tower, North Point, Hong Kong. Acara ini dihadiri sekitar 300 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Hong Kong. Dengan tema penguatan nilai-nilai kebangsaan dan wawasan nasionalisme, kegiatan ini bertujuan memperkokoh jati diri bangsa di kalangan diaspora Indonesia.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Lemhannas RI, yaitu Brigjen Pol Trio Santoso, S.H., Direktur Sosialisasi dan Media Debidtaplaikbs, serta Kolonel Laut (KH) Dr. Dwi Hartono, S.Pd., M.AP., M.Tr.Opsla, Kasubdit Sosialisasi Ditsosmed Debidtaplaikbs. Dalam sesi pembekalan, mereka menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan di tanah perantauan.

Brigjen Pol Trio Santoso dalam sambutannya menegaskan bahwa PMI dan diaspora adalah representasi Indonesia di luar negeri. “Di mana pun kita berada, kita adalah wajah Indonesia. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan menjadi landasan untuk menjaga jati diri dan memperkuat kebersamaan,” ujarnya.

Sementara itu, Kolonel Laut Dr. Dwi Hartono menyampaikan materi bertajuk “Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan untuk Diaspora Indonesia” yang menekankan pentingnya pengamalan Pancasila, wawasan kebangsaan, serta menjaga kesatuan dan persatuan di tanah perantauan.

Pondok Pesantren Ar Riyadh, yang berbasis di Batu, Malang, kini resmi memiliki cabang istimewa di Hong Kong. Pimpinan Pusat Ponpes, Gus Rofi’ul Hamid, M.Ag., menegaskan komitmennya untuk menjadikan pesantren ini sebagai pusat pendidikan agama dan pembinaan kebangsaan bagi PMI dan diaspora Indonesia. “Pesantren kami mengedepankan nilai-nilai spiritualitas, pendidikan agama, dan kemandirian, tanpa terlibat dalam politik praktis. Kehadirannya di Hong Kong diharapkan dapat menjadi pusat spiritual dan nasionalisme,” kata Gus Rofi’ul.

Dalam kesempatan ini, Lemhannas RI juga memberikan rekomendasi untuk memperkuat pembinaan kebangsaan di kalangan diaspora, antara lain melalui pelatihan, dialog kebangsaan, dan festival budaya Indonesia. Selain itu, Lemhannas RI mengusulkan agar kegiatan ini dapat menjadi program berkelanjutan dengan dukungan APBN untuk memperkuat posisi diaspora Indonesia sebagai duta bangsa.

Rangkaian kegiatan, mulai dari pembacaan Maulid Simtudduror hingga sesi pembekalan nilai-nilai kebangsaan, berlangsung dengan khidmat. Peserta mengikuti acara dengan antusiasme tinggi, terlihat dari diskusi aktif selama sesi materi. Salah seorang peserta, Lestari (35), PMI asal Ponorogo, menyatakan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat rutin dilaksanakan. “Kami merasa terhubung kembali dengan tanah air melalui nilai-nilai yang diajarkan di sini,” ujarnya.

Acara ditutup dengan doa bersama, yang diharapkan dapat membawa keberkahan bagi seluruh PMI dan diaspora Indonesia di Hong Kong. Keberadaan Sekretariat Riyadlul Jannah di Hong Kong diharapkan menjadi pusat pembelajaran agama, nilai kebangsaan, dan persatuan bagi seluruh komunitas Indonesia di perantauan.